Cimanggung-Sumedang - (CM)
Enam karyawan PT Kahatex, Kabupaten Sumedang, terindikasi positif virus Corona setelah melalui hasil rapid test di RS Kasih Bunda. Mereka masuk klaster seminar Lembang.
Menurut informasi yang diterima CM, enam karyawan pabrik tekstil tersebut merupakan peserta seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu.
Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Luddy Sutedja membenarkan adanya enam karyawannya yang terindikasi positif Covid-19 setelah mengikuti seminar keagamaan.
"Benar, ada enam orang karyawan yang positif melalui hasil rapid test. Mereka sudah di karantina sejak 21 hari lalu dan sudah langsung dilaporkan ke Pemprov Jabar dan Pemkab Sumedang," kata Ludy kepada CM melalui pesan singkat, Minggu (5/4/2020).
Baca juga:Tambah 3 Orang Klaster GBI di Lembang, Positif Corona di Cimahi Jadi 11 Orang
Meski mereka positif setelah menjalani rapid test, Ludy mengatakan, enam orang yang terindikasi positif Covid-19 tersebut akan kembali menjalani tes swab.
"Tinggal menunggu hasil swab. Mudah-mudan hasil swabnya negatif," katanya.
Sebulan yang lalu, Ludy mengaku, karyawan PT Kahatex ternyata ada yang mengikuti seminar doa di Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang dipimpin langsung oleh Pendeta yang baru saja pulang dari Israel.
Namun, kata Ludy, seminggu kemudian pendeta tersebut meninggal dan istrinya dirawat j kontak interaksi dengan yang lainnya," ucap Ludy.
Namun, kata Ludy, seminggu kemudian pendeta tersebut meninggal dan istrinya dirawat di RSHS ternyata hasilnya positif Covid-19.
Namun, kata Ludy, seminggu kemudian pendeta tersebut meninggal dan istrinya dirawat j kontak interaksi dengan yang lainnya," ucap Ludy.
Namun, kata Ludy, seminggu kemudian pendeta tersebut meninggal dan istrinya dirawat di RSHS ternyata hasilnya positif Covid-19.
"Dari saat itu 23 karyawan kami yang mengikuti doa tersebut langsung kami karantina selama 14 hari dan sudah tidak melakukan kontak interaksi dengan yang lainnya," ucap Ludy.
Setelah 14 hari, 9 orang dari 23 orang yang dilakukan rapid test akhirnya menunjukkan hasil negatif. Kemudian, 14 orang lainnya lagi baru menjalani rapid test, pada Kamis (2/4) lalu.
"Dari 14 orang tersebut, 6 orang positif terindikasi Covid-19. Oleh karena itu keenam orang tersebut beserta keluarganya kami minta untuk isolasi diri. Sementara 19 orang lainnya yang dinyatakan negatif tetap kami karantina sampai nanti kami jalani lanjutan," ucapnya.
Namun, kata Ludy, seminggu kemudian pendeta tersebut meninggal dan istrinya dirawat di RSHS ternyata hasilnya positif Covid-19.
Namun, kata Ludy, seminggu kemudian pendeta tersebut meninggal dan istrinya dirawat di RSHS ternyata hasilnya positif Covid-19.
"Dari saat itu 23 karyawan kami yang mengikuti doa tersebut langsung kami karantina selama 14 hari dan sudah tidak melakukan kontak interaksi dengan yang lainnya," ucap Ludy.
Setelah 14 hari, 9 orang dari 23 orang yang dilakukan rapid test akhirnya menunjukkan hasil negatif. Kemudian, 14 orang lainnya lagi baru menjalani rapid test, pada Kamis (2/4) lalu.
"Dari 14 orang tersebut, 6 orang positif terindikasi Covid-19. Oleh karena itu keenam orang tersebut beserta keluarganya kami minta untuk isolasi diri. Sementara 19 orang lainnya yang dinyatakan negatif tetap kami karantina sampai nanti kami jalani lanjutan," ucapnya.
Selain itu juga, dikatakan Ludy, untuk mengetahui apakah ada karyawan lainnya yang terindikasi positif Covid-19, pihaknya akan melakukan rapid test secara acak kepada karyawannya. Pasalnya ke enam orang yang terindikasi positif Covid-19 melalui rapid test tersebut bekerja di 3 divisi.
Kata Ludy, sampai saat ini, jumlah karyawan PT Kahatex telah dirumahkan sebanyak 10.140 orang atau setara dengan 35 persen dari jumlah karyawan.
"Rencananya akan terus bertambah sampai dengan 60 persen mengikuti surat edaran Bupati Sumedang sebagaimana yang tercantum di poin 2 untuk mengurangi seminimal mungkin kegiatan industri," jelas Ludy.(CM)
Kata Ludy, sampai saat ini, jumlah karyawan PT Kahatex telah dirumahkan sebanyak 10.140 orang atau setara dengan 35 persen dari jumlah karyawan.
"Rencananya akan terus bertambah sampai dengan 60 persen mengikuti surat edaran Bupati Sumedang sebagaimana yang tercantum di poin 2 untuk mengurangi seminimal mungkin kegiatan industri," jelas Ludy.(CM)